Selasa, 24 Maret 2009

BONSAI IBARAT WANITA



Membuat bonsai caranya cukup gampang, kuncinya adalah “sabar”. Yang perlu diperhatikan adalah mempersiapkan dulu tanaman-tanaman yang akan dibentuk, seperti :
Cemara udang, asam, beringin, santigi, dsb. Sangat baik kalau pebonsai memperlakukan tanaman dari sejak awal (masih berupa tunas) dan ditempatkan dalam pot kira-kira pada umur 1 tahun.
Tanah yang digunakan dalam pot berupa oplosan antara pasir dan dan pupuk kadang dengan perbandingan 3 : 1.
Sebelum menjadi liar, bibit itu dibentuk krangkanya dulu, umpama batang utama dan sejumlah cabang utama dikelok-kelokkan dengan menggunakan kawat aluminium.
Cabang-cabang yang tidak terpelihara dibuang saja/ dipotong.
Dan sisanya dibiarkan saja terbentuk mengikuti alur dari kawat yang sudah dibentuk sampai kira-kira tanaman berumur 2-3 tahun.

Setelah berumur 2-3tahun, tanaman bisa dipindahkan lagi ke dalam pot yang lebih besar.
Daun-daun bisa dipangkas semua dan ranting-ranting yang jelek dan tidak sehat bisa dipotong.
Pada pot ke dua ini seni dari tanaman bonsai yang sebenarnya, karena merupakan basic untuk membentuk pondasi dari alur tanaman. Kawat aluminium sudah bisa di bentuk lagi sampai menjadi seperti bentuk tanaman yang diharapkan.
Setelah satu tahun, tanaman sudah bisa dipindahkan ke dalam pot yang permanen, yang bentuknya bagus yang terbuat dari keramik atau tanah liat. Karena keindahan tanaman bisa menjadi kurang kalau tidak didukung sama bentuk pot yang ideal.
Media yang digunakan dalam pot permanen ini adalah : pasir dan dan pupuk kadang dengan perbandingan 3 : 1.
Supaya batangnya jadi kecil, caranya cukup gampang yakni daun-daun harus sering dipangkas total. Karena dengan cara ini, daun2 yang dihasilkan berikutnya akan tumbuh dengan ukuran yang kecil-kecil. Penggundulan dilakukan 1 tahun dua kali dalam pot permanen yang sudah tidak dipindah-pindah lagi.
Langkah ini dilakukan terus menerus selama bonsai masih hidup.
Selain dengan cara penggundulan, juga dilakukan penyemprotan pupuk organic seperti super ACL atau Nasa setiap 2 minggu sekali dengan dosis 2 cc per litter air.

BONSAIKU



WANITA IBARAT BONSAI YANG HARUS PERLU SEHAT AGAR SEMUA SEHAT Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap rang hidup produktif secara sosial dan ekonomis .(UU no.23/1992 tentang Kesehatan). Kesehatan adaalah kebutuhan dasar dan modal utama untuk hidup, sehingga keseatan merupakan hak asasi manusia. Setiap orang berhak untuk hidup dan memiliki kesehatan. Tetapi kenyataannya tidak semua orang memperoleh atau mampu memiliki derajat kesehatan yang memadai. Kaum wanita yang merupkan bagian dari penduduk Indonesia ternyata masih belum mampu mencapai tingkat kesehatan yang kita harapkan. Hal ini tidak lepas dari tingkat pendidikan kaum perempuan yang sebagian besar masih rendah. Mengapa sampai terjadi demikian? Hal ini karena adanya diskriminasi jender pada bidang pendidikan. Masih ada nilai-nilai budaya yang menomorduakan wanita, maka anak perempuan umumnya tidak sampai sekolah yang setinggi-tingginya. Akibat dari pendidikan yang rendah maka ketrampiannya terbatas dan hanya bisa bekerja dengan upah yang rendah. Karena pendidikan yang rendah, maka pengetahuan tentang hidup sehat, kebersihan pribadi, kebersihan lingkungan, makanan yang bergizi, juga kurang sekali, terutama kemampuan hidup sehat untuk dirinya sendiri. Karena di pedesaan umumnya seorang ibu bekerja berat dari pagi sampai malam, pekerjaan di rumah tangga, cuci masak, mengumpulkan kayu bakar, mengambil air, mengasuh anak, membersihkan rumah dsb. Di tambah pekerjaan di ladang/ sawah atau di pabrik atau di pasar atau di masyarakat dan karena kurang memperhatikan kesehatnnya, akibatnya mengalami gangguan kesehatan. Wanita di perkotaan yang beban pekerjannya cukup tinggi pun rentan terkena gangguan kesehatan,kalau tidak melakukan upaya pencegahan. Padahal kita tahu bahwa :* Modal paling beharga dari suatu bangsa adalah penduduknya.
Jumlah penduduk wanita di negara kita lebih banyak dari separuh jumlah seluruh penduduk dan menjadi bsasaran mayoritas program kesehatan.
Ibu/wanita punya peranan penting sebagai pemelihara kesehatan keluarganya, terutama anak-anak yang semuanya masih dalam asuhan Ibu.
Ibu/wanita punya peranan besar (menentukan) dalam meneruskan nilai-nilai kebersihan dan hidup sehat di rumah.Jadi wanita mempunyai peranan sentral dalam menentukan kualitas generasi penerus dan kualitas keluarga. Selain itu, kesehatan juga akan sangat mempengaruhi kualitas hidup wanita itu sendiri. Kualitas hidup dipengaruhi oleh antara lain kesehatan, pendidikan, dan ekonomi. Oleh karena jumlah kaum wanita sangat besar dan perannnya yang penting dalam pembangunan bangsa,maka salah satu modal penting yang harus kita miliki adalah derajat kesehatan yang memadai bagi kaum wanita. Wanita yang sehat mempunyai kesempatan untuk memenuhi semua potensi yang ada dalam dirinya. Di samping itu,dia akan mempunyai bayi yang lebih sehat, mampu merawat keluarga dengan lebih baik lagi, dan mampu menyumbang lebih banyak dalam masyarakat. Bila wanita sehat, maka masyarakatpun juga akan sehat. Beban wanita yang punya peran majemuk ini sudah terlalu banyak. Tantangan terbesar dari upaya memampukan wanita untuk hidup sehat ialah bagaimana bisa meneruskan pesan utama ini bagi semua, khususnya kaum pria yang punya kesempatan dan peluang lebih besar dalam mengemban tanggung jawab ini. Karena itu untuk mengubah keadaan,ke arah tercapainya Indonesia Sehat 2010, harus diupayakan sungguh-sungguh oleh semua pihak bukan hanya wanita dan ibu rumah tangga, tetapi juga kaum pria sebagai kepala keluarga,Pemerintah dan masyarakat agar Wanita Sehat. Atas pertimbangan semua itu, marilah kita cipatakan suatu kondisi yang memungkinkan wanita itu diperhatikan dan memperhatikan kesehatan dirinya. Diperlukan adanya informasi, pengetahuan dan pelayanan yang memadai bagi wanita untuk hidup sehat.***